Etalase Taman Batu

     Etalase Taman Batu merupakan salah satu destinasi wisata edukasi yang terletak di Jl.Baron KM.6, kel. Mulo, Kec. Wonosari, Gunungkidul,Yogyakarta. Lokasinya  berada di jalur utama wisata pantai tepat di sebelah barat Geosite Ngingrong. Tempat wisata ini tidak dipungut biaya retribusi, selain itu juga tidak memiliki jam batas kunjungan. 



     Etalase Taman Batu dibangun pada tahun 2015, seperti namanya tempat ini menampilkan berbagai jenis batuan yang diperoleh dari beberapa daerah di jajaran Pegunungan Sewu seperti Pacitan, Wonogiri, dan Gunungkidul. Pegunungan Sewu yang terbentang sepanjang 1802 km  memang identik dengan keindahan alamnya dan kekayaan warisan geologi sehingga tidak mengherankan jika pada tahun 2015 Pegunungan sewu ditetapkan sebagai Global Geopark Network oleh UNESCO. 

Memasuki gerbang kita langsung disuguhi maskot batuan besar yang bernama  kalsedon.  





Spot display batuan sisi barat


Salah satu batuan koleksi etalase taman batu 


Spot display batuan sebelah timur


Di bagian timur ada juga spot yang menyajikan informasi mengenai situs-situs warisan geologi.


Spot display batuan bagian tengah

Selain spot-spot outdoor diatas ada lagi satu bangunan yang menyimpan beraneka ragam jenis batuan, namun ketika saya berkunjung bangnan tersebut dikunci oleh pihak pengelola .Etalase Taman Batu  menurutku sih cukup informatif dan mengedukasi, dengan kita berkunjung di Etalase Taman Batu setidaknya kita bisa mengetahui bahwa wisata alam di Gunungkidul yang kerap dikunjungi wisatawan ternyata mempunyai sejarah pembentukan yang panjang dan menarik selain itu juga kita bisa mengetahui jenis batuan apa saja yang terdapat di Pegunungan Sewu. Menariknya setiap papan informasi yang ada di Geopark Etalase Taman Batu sudah dilengkapi barcode untuk mengakses ebook dari informasi tersebut.

 


Satu hal yang sangat disayangkan tempat ini sekarang kurang terawat, mulai banyak rerumputan yang tumbuh liar disekitar display batuan dan beberapa papan informasi juga banyak yang rusak. Wisata edukasi ini juga nampak kurang menarik wisataan dan sepi pengunjung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal Mula Desa Jepitu Menurut Cerita Turun Temurun

Pagi mangunan

Lembah Karst Mulo